Indonesia sedang berduka di penghujung akhir tahun 2014 ini, Pesawat Air Asia QZ8501 yang terbang dari bandara Juanda Surabaya yang rencananya akan mendarat ke Singapura hilang kontak di perairan antara pulau bangka belitung dan pulau kalimantan pagi hari sekitar pukul 07.00.
Banyak dugaan penyebab hilangnya Pesawat tersebut, salah satu nya adalah Awan Kumulonimbus. Setelah dilakukan pencarian baru ditemukan pada hari ke tiga dengan temuan puing-puing potongan robot burung tersebut dan beberapa jasad yang mengambang. Innalilahi wa innalilahirojiun... Semoga keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan oleh Allah SWT.. semoga amal ibadah mereka yang menjadi korban diterima dan diberikan tempat di sisi nya.. Aamiin
Pertama dapat kabar ini ketika saya landing di Bandara Kualanamu , ketika sedang mengantri turun ke pesawat, saya menyalakan ponsel mengabari keluarga bahwa saya sudah sampai dengan selamat dan karena lama nya antri saya iseng membuka jejaring sosial facebook dan timeline pertama yang saya baca adalah berita duka tersebut.
Saya sempat kaget dan terkejut karena saya juga menumpang pesawat Air Asia dengan nomor QZ8075, selisih waktu kami pun hanya beberapa jam saja. saya take off dari bandara Adisucipto Jogjakarta pukul 09.30 namun sepertinya berbeda rute penerbangan, setahu saya rute kami waktu itu ada di atas pulau sedangkan rute pesawat Airasia yang hilang kontak tersebut berada di atas perairan.
Itu adalah pengalaman pertama saya dengan Air Asia karena sebelumnya saya langganan di delay oleh Lion AIr sehingga ingin mencoba penerbangan yang lain.
Walaupun cuaca saat itu buruk, entah kenapa saya malah merasa gerah di kabin sepanjang perjalanan berbanding terbalik ketika saya terbang dari Bandara Kualanamu tujuan Jakarta sebelumnya ,dimana saya hampir tidak bisa berhenti bergerak karena suhu yang sangat dingin di kabin.
tetapi selama perjalanan saya ke Medan dengan Air Asia tidak ada guncangan guncangan kecil yang sering saya alami ketika menggunakan jasa Lion Air.
di perjalanan pun sebisa mungkin saya paksa memejamkan mata namun gagal karena hawa panas yang menyelimuti, sempat mengamati penumpang yang lain juga saat itu karena saya merasa penumpang di kanan dan kiri saya ini punya keterampilan masing-masing mengisi waktu selama perjalanan. contoh ibu berdarah cina yang duduk di kiri saya , ibu tersebut menyulam dengan teliti dan hati-hati selama perjalanan sedangkan ibu muda di kanan saya ini terampil sekali mengoles make up di wajahnya, heran saya dari naik pesawat sampai mau landing ber make-up melulu padahal dia juga sedang menggendong anak laki-laki berusia 2 tahun, Salut #eh
ada beberapa hal penting yang diabaikan oleh penumpang pesawat pada umumnya dan lebih tepatnya warga negara Indonesia yaitu perintah:
matikan handphone di dalam pesawat
Menurut sumber informasi yang di dapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi karena diakibatkan oleh Ponsel , banyak dari mereka belum memahami tatakrama menggunakan ponsel dan banyak yang belum mengerti bahaya yang dapat ditumbulkan oleh ponsel dan alat elektronik lainya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang, untuk itulah ponsel harus dimatikan
contoh kasusnya :
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich, Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.
Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.
Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).
Berikut adalah bentuk gangguan yang terjadi di akibat Ponsel dan alat elektronik yang aktif di dalam pesawat :
1. Arah terbang melenceng
2. Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) Terganggu
3. Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) Tak terdengar
4. Gangguan sistem kemudi otomatis
5. Gangguan arah kompas komputer (diakibatkan oleh CD & game)
6. Gangguan Indikator CDI (Course Deviation Indicator) yang diakibatkan oleh Gameboy
(sumber ASRS)
Demi keselamatan bersama, seharusnya kita tidak bersikap apatis dengan tidak memedulikan orang lain. mulailah dari diri kita dahulu, bersabarlah sampai pesawat benar benar berhenti dan tidak bergerak untuk mengaktifkan ponsel kita, baru setelah itu tegur penumpang yang melakukan pelanggaran mengaktifkan ponsel.
semoga artikel ini bermanfaat